1,000 Places to See in the United States and Canada Before You Die (1,000 Places to See in the Unit

1,000 Places to See in the United States and Canada Before You Die (1,000 Places to See in the Unit

Home » All Post

B. Indonesia Teks 1
Suatu hari, seorang petani membawa seekor angsa pulang ke rumahnya. Esoknya angsa tersebut bertelur sebutir telur emas.
"Angsa ajaib," kata petani itu. Ia segera membawa telur emas tersebut kepada seorang pedagang emas di pasar untuk mengetahui telur tersebut benar-benar telur emas atau bukan.
" Ini emas murni," kata pedagang emas. Pedagang membeli emas itu dengan harga tinggi.
Sejak saat itu, angsa memberinya sebutir telur emas. Bahkan, si petani sudah mendapatkan lebih dari selusin telur emas. Namun, Petani itu merasa belum puas. Ia ingin angsa itu bertelur lebih dari satu butir. Karena keserakahannya, petani itu berfikir akan menyembelih angsanya agar memperoleh banyak telur dari perut angsa.
Teks 2
Chairul Tanjung lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1962. Orang tua Chairul Tanjung bernama A.G. Tanjung yang berketurunan Batak, sedangkan ibunya bernama Halimah adalah orang Sunda tepatnya Sukabumi.
Awalnya, keluarga Chairul Tanjungadalah keluarga yang berlebih. Namun, karena perubahan perekonomian, rumah besar yang didiami keluarganya terpaksa harus dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup. Keluarga Chairul Tanjung pun harus pindah ke kamar losmen tang sempit.
Walau tengah terhimpit kesulitan ekonomi, namun ayah dan ibunya ingin anak-anaknya mengenyam pendidikan yang tinggi. Oleh karena itu, saat Chairu Tanjung lulus dari SMA Boedi Oetomo pada tahun 1981, ia melanjutkan studinya di Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Chairul termasuk siswa yang pandai. Ia sempat mendapat penghargaan sebagai mahasiswa teladan tingkat nasional pada tahun 1984-1985.
Bandingkan kedua teks tersebut berdasarkan:
a. bentuk teks,
b. sifat cerita,
c. teknik penulisan
Susun dalam bentuk paragraf dengan menggunakan ejaan (huruf besar dan tanda baca) yang benar!

Bantu Kak​

–

B. Indonesia Teks 1
Suatu hari, seorang petani membawa seekor angsa pulang ke rumahnya. Esoknya angsa tersebut bertelur sebutir telur emas.
"Angsa ajaib," kata petani itu. Ia segera membawa telur emas tersebut kepada seorang pedagang emas di pasar untuk mengetahui telur tersebut benar-benar telur emas atau bukan.
" Ini emas murni," kata pedagang emas. Pedagang membeli emas itu dengan harga tinggi.
Sejak saat itu, angsa memberinya sebutir telur emas. Bahkan, si petani sudah mendapatkan lebih dari selusin telur emas. Namun, Petani itu merasa belum puas. Ia ingin angsa itu bertelur lebih dari satu butir. Karena keserakahannya, petani itu berfikir akan menyembelih angsanya agar memperoleh banyak telur dari perut angsa.
Teks 2
Chairul Tanjung lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1962. Orang tua Chairul Tanjung bernama A.G. Tanjung yang berketurunan Batak, sedangkan ibunya bernama Halimah adalah orang Sunda tepatnya Sukabumi.
Awalnya, keluarga Chairul Tanjungadalah keluarga yang berlebih. Namun, karena perubahan perekonomian, rumah besar yang didiami keluarganya terpaksa harus dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup. Keluarga Chairul Tanjung pun harus pindah ke kamar losmen tang sempit.
Walau tengah terhimpit kesulitan ekonomi, namun ayah dan ibunya ingin anak-anaknya mengenyam pendidikan yang tinggi. Oleh karena itu, saat Chairu Tanjung lulus dari SMA Boedi Oetomo pada tahun 1981, ia melanjutkan studinya di Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Chairul termasuk siswa yang pandai. Ia sempat mendapat penghargaan sebagai mahasiswa teladan tingkat nasional pada tahun 1984-1985.
Bandingkan kedua teks tersebut berdasarkan:
a. bentuk teks,
b. sifat cerita,
c. teknik penulisan
Susun dalam bentuk paragraf dengan menggunakan ejaan (huruf besar dan tanda baca) yang benar!

Bantu Kak​

–

B. Daerah Owahana ukara ngoko iki dadi krama !
1. Bu Palupi lunga menyang Surabaya numpak kereta.
2. Budhe winarti teka saka Banyuwangi mau esuk.
3. Pak warto tuku sate lan gule ing pasar Comboran.
4. Apike, pakdhe Hermawan mangan dhisik sadurunge budhal kerja.
5. Pak wandi loro untu mulai mau bengi.
6. budi kudu sregep sinau amarga minggu ngarep ujian.
7. Simbah lagi turu amarga lara weteng.
8. Budhe nani ngutus Rani tuku gula, beras, uyah lan lombok ing warung.
9. Bapak mulih kerja nggawa semangka limang kilo.
10. ibu budhal blanja menyang pasar gadang numpak becak Jam pitu esuk​

–